Rabu, 28 Maret 2018

Karena Lumba-lumba, Hacker Lumpuhkan Website Bandara Narita

Maret 28, 2018

Karena Lumba-lumba, Hacker Lumpuhkan Website Bandara Narita

JakartaCNN Indonesia -- Grup peretas Anonymous nyatanya melakukan serangan siber tak hanya untuk memberantas aksi kelompok militan ISIS, namun juga sebagai "balas dendam" dari suatu tindakan yang dinilai bertentangan dengan pendapat mereka. Kali ini, bandar udara Narita di Jepang jadi target sasaran.

Situs web bandara internasional Narita di dekat Tokyo sempat offline pada akhir pekan kemarin, yakni 22-23 Januari, selama beberapa jam. Hal ini membuat banyak penumpang tidak bisa mengakses informasi penerbangan.

Operator bandara mengkonfirmasi bahwa situs mereka menjadi korban serangan Distributed Denial of Service (DDos) karena situs diserbu oleh lalu lintas buatan. 

Sebuah akun Twitter yang terkait Anonymous dengan nama pengguna @_RektFaggot_, mengklaim telah melumpuhkan situs bandara Narita. Aksi peretasan ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap aksi warga Jepang yang memburu lumba-lumba serta bentuk perlawanan terhadap pihak otoritas imigrasi bandara Narita yang menahan aktivis hak hewan Richard O'Barry dari Amerika Serikat.

O'Barry yang tiba di Narita pada 18 Januari lalu dituduh oleh otoritas imigrasi bahwa ia punya rencana menggalang kampanye melawan pembantaian lumba-lumba. Selain menjadi aktivis, O'Barry juga terlibat dalam pembuatan film dokumenter "The Cove" pada 2009 silam yang menginvestigasi pembantaian lumba-lumba di Taiji.

Jepang dikenal sebagai negara yang membantai lumba-lumba demi seonggok dagingnya. Daerah Taiji merupakan sumber penangkapan lumba-lumba yang dilakukan setiap tahun.

Di sana, lumba-lumba digiring dari lautan terbuka menuju perairan dangkal. Para nelayan langsung membunuhnya menggunakan tongkat berbahan logam. Setiap tahun tercatat sebanyak 20 ribu lumba-lumba serta paus kecil dibunuh oleh warga Jepang.

"Mematikan situs web bandara Jepang sebagai perlawanan dari penahanan Richard O'Barry," tulis kelompok Anonymous.

Sebelumnya pada Desember 2015, Anonymous juga sempat meretas situs perusahaan Trump Towers sebagai aksi mengecam komentar anti-Islam yang dilontarkan Donald Trump.

Masih di bulan yang sama, Anonymous juga bertanggung jawab atas serangan siber yang meruntuhkan puluhan ribu situs Turki. Menggunakan serangan DDoS, Anonymous menargetkan banyak situs web asal Turki yang domain Internet-nya berakhiran .tr.

Hal tersebut bermula dari tudingan Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengatakan bahwa kota Ankara menampung hasil minyak selundupan ISIS.

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar:

Posting Komentar

 

© 2013 GARUDA TERSAKTI 72. All rights resevered. Designed by Templateism | XT72

Back To Top